Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Ikan Duyung’ Category

Putri Duyung dilegendakan sebagai manusia yang berwujud setengah manusia dan setengah ikan. Anehnya hampir tidak pernah diceritakan tentang Putra Duyung, sehingga wujud dari Duyung yang dilegendakan selalu berbentuk seorang perempuan cantik dengan bagian pinggang kebawah berwujud ikan.

Putri Duyung sering disebutkan berhubungan akrab dengan manusia terutama apabila manusia mengalami musibah di lautan maka Putri Duyung akan dengan senang hati untuk membantu menyelamatkan manusia. Bahkan ada yang menyebut bahwa airmata Putri Duyung berkhasiat untuk segala macam keperluan, bahkan parfum tertentu disebutkan sebagai airmata duyung.

Mitos tentang Putri Duyung sudah ada ribuan tahun sebelum masehi. Cerita Ikan Duyung muncul dalam mitologi di Assyria sekitar 1000 SM. Diceritakan bahwa dewi Atargatis, ibu dari ratu Assyria, mencintai seorang gembala namun kemudian ia membunuhnya karena cintanya ditolak. Merasa malu ia melompat ke dalam danau dan berubah Ikan Duyung.

Di Yunani, seorang filsuf bernama Anaximander pada masa sekitar 500 SM mengemukakan teori bahwa manusia berasal dari satu spesies hewan air.  Teori ini memunculkan pemikiran bahwa manusia berevolusi dari ikan duyung ini.

Ada juga cerita yang berkembang di Eropah bahwa saudara perempuan Alexander Agung penguasa Macedonia (356-323 SM) bernama Thessalonike berubah menjadi Putri Duyung setelah kematiannya. Dilegendakan bahwa para nelayan sering dijumpai oleh Putri Duyung ini hanya untuk menanyakan apakah saudaranya Alexander Agung aman-aman saja.

Barubaru ini ada ditemukan seekor Ikan Duyung yang tertangkap oleh nelayan karena terdampar di Pantai Dusun Watubara, Desa Mukusaki, Kecamatan Wewaria Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Duyung (Dugong dugong) di Pantai Dusun Watubara-Ende NTT Selasa 11 Mei 2010 dengan ukuran panjang sekitar 1 m dan berat 1 kwintal.

Sebenarnya penemuan ikan duyung oleh para nelayan sudah terjadi berulang kali di kawasan NTT. Di Desa Waai, Salahutu, Maluku Tengah, pada hari Kamis 18 Agustus 2005, seorang nelayan Enthus Parinusa tanpa sengaja menangkap 3 ekor ikan duyung yang tersangut di jaring, bahkan dikatakan sebagai ikan duyung asli karena katanya ikan itu memiliki rambut. Penemuan ini diberitakan sudah untuk yang ketiga kalinya.

Pada Desember 2009 juga ditemukan terdampar ikan Duyung terdampar di Perairan Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Sama seperti mammalia laut lainnya seperti lumbalumba, paus, anjing laut, singa laut dan ikan duyung yang sering juga disebut sebagai lembu laut, biasanya mereka hidup berkelumpok.

 Oleh karena lautan di sekitar Indonesia tengah adalah daerah lintasan antar benua di utara dan di selatan maka mahluk laut ini banyak yang melakukan migrasi akibat perubahan musin di kedua kawasan benua tersebut, sehingga apabila terjadi gempa tektonik di laut kawasan tersebut mengakibatkan mahlukmahluk ini sering terdampar ke pantai.

Ikan Duyung masuk dalam family dungongidae dengan nama species Dugong Dugon, termasuk salah satu dari 4 ordo Sirenia yaitu yang disebut Lembu Laut. Dugong pertamakali diklasifikasikan di tahun 1776 oleh Philipp Ludwig Statius Müller (1725–1776) seorang Professor zoologist Jerman. Nama Dugong sebenarnya diambil dari bahasa Melayu untuk sebutan Duyung.

Habitat asli Jenis Ikan Duyung ini memang di lautan tropis Lautan Hindia yang melingkupi seluruh Kepulauan Indonesia. Kaitan-kaitan mitos di berbagai daerah di Indonesia tidak terlepas dari hubungan manusia dengan jenis ikan ini. Dari taksonomi siripnya memang mirip dengan jari tangan manusia. Apakah yang disebutkan filsuf Anaximander 500 SM lalu ada kaitannya dengan asal muasal manusia?

Catatan tertua yang ditemukan terdapat di Gua Tambun di Ipoh Malaysia dalam bentuk lukisan dinding yang diperkirakan pada masa Neolitik yang sudah berusia 5000-an tahun.

Ikan Duyung sudah masuk dalam The International Union for Conservation of Nature (IUCN) sebagai jenis ikan dilindungi yang terancam punah dan dilarang diperdagangkan oleh CITES (Convention on International Trade in Endangered Species).

Read Full Post »